Sistem iklim ini sangat terkenal di Indonesia. Menurut
Irianto, dkk (2000) penyusunan peta iklim menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson
lebih banyak digunakan untuk iklim hutan. Pengklasifikasian iklim menurut Schmidt-Ferguson
ini didasarkan pada nisbah bulan basah dan bulan kering seperti kriteria bulan
basah dan bulan kering klsifikasi iklim Mohr. Pencarian rata-rata bulan kering
atau bulan basah (X) dalam klasifikasian iklim Schmidt-Ferguson dilakukan dengan
membandingkan jumlah/frekwensi bulan kering atau bulan basah selama tahun
pengamatan ( åf ) dengan banyaknya tahun pengamatan (n) (Anon, ? ; Safi’i,
1995).
Schmidt-Fergoson membagi tipe-tipe iklim dan jenis
vegetasi yang tumbuh di tipe iklim tersebut adalah sebagai berikut; tipe iklim
A (sangat basah) jenis vegetasinya adalah hutan hujan tropis, tipe iklim B
(basah) jenis vegetasinya adalah hutan hujan tropis, tipe iklim C (agak basah)
jenis vegetasinya adalah hutan dengan jenis tanaman yang mampu menggugurkan
daunnya dimusim kemarau, tipe iklim D (sedang) jenis vegetasi adalah hutan
musim, tipe iklim E (agak kering) jenis vegetasinya hutan savana, tipe iklim F
(kering) jenis vegetasinya hutan savana, tipe iklim G (sangat kering) jenis
vegetasinya padang ilalang dan tipe iklim H (ekstrim kering) jenis vegetasinya
adalah padang ilalang (Syamsulbahri, 1987).
Klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson adalah sebagai
berikut:
- Iklim A: Kelembaban 1%-14,3%
- Iklim B: Kelembaban 14,3%-33,3%
- Iklim C: Kelembaban 33,3%-60%
- Iklim D: Kelembaban 60%-100%
- Iklim E: Kelembaban 100%-167%
- Iklim F: Kelembaban 167%-300%
- Iklim G: Kelembaban 300%-700%
- Iklim H: Kelembaban lebih dari 700%
Cara
menghitung kelembaban:
(Jumlah bulan kering : Jumlah bulan basah) x 100%
Klasifikasi iklim di kota Malang
Kondisi iklim Kota Malang selama tahun 2008 tercatat rata-rata
suhu udara berkisar antara 22,7°C - 25,1°C. Sedangkan suhu maksimum mencapai
32,7°C dan suhu minimum 18,4°C . Rata kelembaban udara berkisar 79% - 86%.
Dengan kelembaban maksimum 99% dan minimum mencapai 40%. Seperti umumnya daerah
lain di Indonesia, Kota Malang mengikuti perubahan putaran 2 iklim, musim
hujan, dan musim kemarau. Dari hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Karangploso
Curah hujan yang relatif tinggi terjadi pada bulan Pebruari, Nopember,
Desember. Sedangkan pada bulan Juni dan September Curah hujan relatif rendah.
Kecepatan angin maksimum terjadi di bulan Mei, September, dan Juli.
CURAH HUJAN KUPANG
Iklim
di wilayah Kabupaten Kupang sama halnya dengan iklim di daerah lainnya di
Propinsi NTT yakni kering dan musim hujan yang pendek antara bulan Desember-Maret.
Dari luas wilayah yang ada 3% atau 7.453 ha merupakan tanah sawah kering dan
97% atau 572.365 ha merupakan tanah kering dalam bentuk pekarangan dan tegalan
(Anonim, 2003). Oldeman dalam Anonim (2004) membagi tipe iklim di Nusa
Tenggara Timur kedalam 6 (enam) Zone iklim yaitu, Tipe B2 , Tipe C3, Tipe D3,
Tipe D4 dan Tipe E3, Tipe E4. Sedangkan Kabupaten Kupang yang merupakan bagian dan
Propinsi Nusa Tenggara Timur menurut Oldeman secara klimatologi berada pada
tipe iklim D4 dan E4. Sedangkan khusus untuk Kecamatan Kupang Barat berada pada
tipe D4. Pada kedua tipe iklim ini ditandai dengan musim hujan yang pendek
yaitu sekitar 3-5, sedangkan musim kemarau mencapai 7-8 bulan Suhu udara di
suatu tempat antara lain disebabkan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut dari
permukaan laut dan jarak tempat tersebut dari pantai. Pada tahun 2003, suhu
udara di Kabupaten Kupang rata-rata siang hari berkisar antara 30,0 sampai
dengan 33,7 °C, sementara pada malam hari suhu udra berkisar antara 21,2 °C
sampai dengan 24,3 °C. Seperti telah disebutkan di atas bahwa Kabupaten Kupang
merupakan kabupaten yang wilayahnya mencakup cukup banyak pulau sehingga
kelembaban udaranya relatif cukup tinggi dengan rata-rata berkisar antara 61
persen yaitu pada bulan Agustus sampai dengan 84 persen pada bulan Pebruari
(Anonim, 2003)
Silahkan berkomentar dengan bijak serta sesuai dengan topik ConversionConversion EmoticonEmoticon