Teknik CPR yang benar pada saat kondisi emergency



Cardiopulmonary resuscitation atau CPR adalah teknik mengkompresi dada dan memberikan napas buatan untuk orang yang kehilangan detak jantung dan henti napas.

Tujuannya untuk membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup. CPR sangat dibutuhkan bagi orang korban kebakaran, tenggelam, terkena serangan jantung, sesak napas karena syok akibat kecelakaan, terjatuh, dan lain sebagainya.

Teknik pemberian CPR pada umumnya terdiri dari beberapa langkah, disini saya akan mengambil contoh pemberian CPR kepada korban kebakaran. Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Check danger terlebih dahulu, pastikan korban sudah berada di area aman dari kobaran api, reruntuhan bangunan, dan lain sebagainya.
Seandainya korban tersebut masih berada di daerah rawan ( danger zone ) maka anda harus pindahkan korban terlebih dahulu ke zona aman. Jika penyelamat cuma sendirian maka menggunakan teknik emergency move.

2. Bila korban sudah berada diposisi aman, maka anda harus memastikan respon korban sembari meminta bantuan orang sekitar agar memanggil tim medis terdekat. Apa bila denyut nadi ada tetapi napas tidak ada, maka tindakan anda cuma memberikan ventilating (napas buatan) saja sampai korban sadarkan diri.

3. Jika kondisi korban sudah tidak ada denyut nadi maka sudah pasti akan diikuti dengan tidak adanya napas. Disinilah anda harus menggunakan teknik CPR.

4. Baringkanlah tubuh korban di atas permukaan yang keras. Lalu anda bisa berlutut di samping leher dan bahu korban. Letakkan satu telapak tangan anda di atas dada bagian tengahnya, tepatnya di antara puting, dan letakkan telapak tangan kedua Anda di atas tangan pertama. Pastikan posisi siku Anda lurus dan bahu berada tepat di atas tangan Anda. Setelah itu, Anda bisa mulai menekan dada korban sebanyak 30 kali, dengan kecepatan satu kali tekan per detik. Saat menekan, sebaiknya gunakan kekuatan tubuh bagian atas Anda, jangan hanya mengandalkan kekuatan lengan, agar tekanan yang dihasilkan lebih kuat serta diikuti dengan ventilating ( napas buatan) sebanyak 2 kali ( 30 kali kompresi, 2 kali ventilating adalah 1 siklus). Lakukan langkah diatas sampai 5 siklus kemudian lakukan pengecekan nadi dan napas.

5. Kondisi korban sudah ada nadi namun napasnya belum ada maka anda harus melakukan ventilating atau napas buatan sebanyak 12 kali per menit. Dengan cara mendangakkan kepalanya, lalu letakkan telapak tangan Anda di dahinya. Lalu angkat dagunya secara lembut untuk membuka saluran napas untuk memastikan agar tidak tidak ada benda yang menyumbat saluran pernapasan. Istilah ini biasa disebut head tilt chin lift. Jika ada sesuatu yang menyumbat maka lakukan sweep untuk membuang benda tersebut sampai jalan napas kembali terbuka dan segeralah lakukan pernapasan buatan. Kemudian jika korban sudah sadar maka lakukan pengecekan visual terhadap luka korban serta laporkan kondisi korban ke para medis yang sudah ada untuk memudahkan tindakan medis selanjutnya.
Previous
Next Post »

1 komentar:

Click here for komentar
June 28, 2017 at 1:43 AM ×

👍👍👍👍👍👍 sip gaaannn!!

Congrats bro Dedaku.blogspot.com you got PERTAMAX...! hehehehe...
Reply
avatar

Silahkan berkomentar dengan bijak serta sesuai dengan topik ConversionConversion EmoticonEmoticon