Pada bagian ini bending dalam industri
dijelaskan Bending adalah
proses deformasi secara plastik dari logam terhadap sumbu linier dengan hanya
sedikit atau hampir tidak mengalami perubahan luas permukaan dengan bantuan
tekanan piston pembentuk dan cetakan (die) Sepotong besi dapat menjadi bengkok akibat
tekanan mesin sederhana dengan menggunakan pres yang disebut bending. Biasanya pekerjaan bending menggunakan
sepotong besi panjang, lembaran logam ataupun piring. Bending biasanya memakai
die berbentuk V, U, W atau yang lainnya. Bending menyebabkan logam pada sisi luar sumbu netral mengalami tarikan, sedangkan
pada sisi lainnya mengalami tekanan.
Adapun proses bending dapat dibagi menjadi 8 bagian
:
1. ANGLE BENDING
2. PRESS BRAKE BENDING
3. DRAW BENDING
4.ROLL BENDING
5.ROLL FORMING
6.SEAMING
7.STRAIGHTENING
8.FLANGING
3. DRAW BENDING
4.ROLL BENDING
5.ROLL FORMING
6.SEAMING
7.STRAIGHTENING
8.FLANGING
1.
ANGLE BENDING
Angle bending adalah pembentukan plat atau besi dengan menekuk bagian tertentu plat untuk mendapatkan hasil tekukan yang diinginkan. Selain menekuk, dengan pekerjaan ini dapat memotong plat yang disisipkan dan juga dapat membuat lengkungan dengan sudut sampai +- 150o pada lembaran logam.
Angle bending adalah pembentukan plat atau besi dengan menekuk bagian tertentu plat untuk mendapatkan hasil tekukan yang diinginkan. Selain menekuk, dengan pekerjaan ini dapat memotong plat yang disisipkan dan juga dapat membuat lengkungan dengan sudut sampai +- 150o pada lembaran logam.
Contoh hasil pekerjaan.
a.
Potongan plat (benda kerja las karbit)
b.
Plat bentuk L,V, dan U
c.
dll
2.
PRESS BRAKE BENDING
Press brake bending adalah suatu pekerjaan
bending yang menggunakan penekan dan sebuah cetakan (die). Proses ini membentuk
plat yang diletakkan diatas die lalu ditekan oleh penekan dari atas sehingga
mendapatkan hasil tekukan yang serupa dengan bentuk die. Umumnya die berbentuk
U, W, dan ada juga yang mempunyai bentuk tertentu.
3.
DRAW BENDING
Draw bending yaitu pekerjaan mencetak plat
dengan menggunakan roll penekan dan cetakan. Roll yang berputar menekan plat
dan terdorong kearah cetakan. Pembentukan dengan draw bending ini sangat
cepat dan menghasilkan hasil banyak, tetapi kelemahannya adalah pada benda yang
terjadi springback yang terlalu besar sehingga hasil menjadi kurang maksimal.
4.
ROLL BENDING
Roll bending yaitu bending yang biasanya digunakan untuk membentuk silinder, atau bentuk-bentuk lengkung lingkaran dari pelat logam yang disisipkan pada suatu roll yang berputar. Roll tersebut mendorong dan membentuk plat yang berputar secara terus menerus hingga terbentuklah silinder
Roll bending yaitu bending yang biasanya digunakan untuk membentuk silinder, atau bentuk-bentuk lengkung lingkaran dari pelat logam yang disisipkan pada suatu roll yang berputar. Roll tersebut mendorong dan membentuk plat yang berputar secara terus menerus hingga terbentuklah silinder
5.
ROLL FORMING.
Dalam roll pembentukan, bahan memiliki panjang dan
masing-masing bagian dibengkokkan secara individual oleh roll. Untuk
menekuk bahan yang panjang, menggunakan sepasang roll yang berjalan.
Dalam proses ini juga dikenal sebagai forming dengan membentuk kontur kontur melalui pekerjaan dingin (cold working) dalam membentuk logam. Logam dibengkokkan secara bertahap dengan melewatkan melalui serangkaian roll. Bahan roll umumnya terbuat dari besi baja karbon atau abu-abu dan dilapisi krom untuk ketahanan aus.
Dalam proses ini juga dikenal sebagai forming dengan membentuk kontur kontur melalui pekerjaan dingin (cold working) dalam membentuk logam. Logam dibengkokkan secara bertahap dengan melewatkan melalui serangkaian roll. Bahan roll umumnya terbuat dari besi baja karbon atau abu-abu dan dilapisi krom untuk ketahanan aus.
Proses ini digunakan untuk membuat
bentuk-bentuk kompleks dengan bahan dasar lembaran logam . Tebal bahan sebelum
maupun sesudah proses pembentukan tidak mengalami perubahan.
Produk yang dihasilkan dari pengerjaan ini adalah
saluran pipa, besi pipa, dll
6.
SEAMING
Seaming adalah operasi bending yang digunakan untuk menyambung ujung lembaran logam sehingga membentuk benda kerja, sambungan dibentuk dengan rol-rol kecil yang disusun secara berurutan.
Seaming adalah operasi bending yang digunakan untuk menyambung ujung lembaran logam sehingga membentuk benda kerja, sambungan dibentuk dengan rol-rol kecil yang disusun secara berurutan.
Contoh
hasil pengerjaan seaming seperti kaleng, drum, ember, dsb.
7.
STRAIGHTENING
STRAIGHTENING merupakan proses yang berlawanan dengan bending , digunakan untuk meluruskan lembaran logam .
Pada umumnya straightening dilaksanakan sebelum benda kerja dibending.
Proses ini menggunakan rol-rol yang dipasang sejajar dengan ketinggian sumbu rol yang berbeda.
STRAIGHTENING merupakan proses yang berlawanan dengan bending , digunakan untuk meluruskan lembaran logam .
Pada umumnya straightening dilaksanakan sebelum benda kerja dibending.
Proses ini menggunakan rol-rol yang dipasang sejajar dengan ketinggian sumbu rol yang berbeda.
8.
FLANGING
Proses Flanging sama dengan seaming hanya saja ditunjukkan untuk melipat dan membentuk suatu permukaan yang lebih besar.
Proses Flanging sama dengan seaming hanya saja ditunjukkan untuk melipat dan membentuk suatu permukaan yang lebih besar.
Contoh hasil pekerjaan flanging yaitu cover
cpu pada komputer, seng berpengait, dll
KEGAGALAN PROSES PEMBENDINGAN
Dalam
proses pekerjaan bending, ada beberapa kemungkinan gagal pembentukan benda yang
terjadi, diantaranya yaitu:
1.
Springback
2.
Sobek
3.
Patah benda
1.
SPRINGBACK
Springback
terjadi karena semua benda - benda memiliki modulus tertentu dari elastisitas,
perubahan logam diikuti dengan pemulihan lenting pada
pulihan beban. Dalam pembentukan, pemulihan ini dikenal sebagai
springback., sudut lengkung akhir setelah diberi kekuatan tekanan/pembentukan
lebih kecil dan radius lengkung akhir lebih besar dari yang sebelumnya.
Sudut lengkung
yang dihasilkan menjadi lebih besar setelah pembentukan dilakukan. Kegagalan
springback negatif dapat berupa kembalinya bentuk benda menuju ke bentuk semula.
2.
SOBEK
Kegagalan ini
disebabkan karena keelastisan benda yang kurang atau pada saat pembentukan
terjadi tumbukan yang terlalu besar sehingga benda yang dibentuk menerima
tekanan lebih yang menyebabkan sobek. Umumnya sobek terjadi pada pengerjaan
yang menggunakan benda plat atau piringan.
3.
PATAH
Salah satu kegagalan dalam proses pembendingan yaitu patah. Penyebab
patah antara lain terlalu kerasnya benda yang dibentuk. Benda yang didorong
atau ditekan dalam cetakan tidak memiliki elastisitas yang cukup, sehingga
tekanan yang dilakukan bukan membentuk tapi mematahkan. Sebab lain yaitu
berulang kalinya penekukan yang dilakukan pada benda di titik tekukan yang
sama. Tekukan berulang kali yang diberikan tidak dapat diterima oleh logam yang
dibentuk, sehingga terjadilah patahan, bahkan untuk logam yang termasuk
elastis, gagal patah bisa terjadi .
Silahkan berkomentar dengan bijak serta sesuai dengan topik ConversionConversion EmoticonEmoticon